Hai Sobat Kincir!
Kenapa sih perlu sterilisasi?
Sterilisasi air tambak udang dilakukan untuk memastikan udang terbebas dari bakteri, virus, dan penyakit melalui air sebagai media budidaya. Persoalan budidaya udang yang sering kali terjadi adalah pencemaran lingkungan dan penyakit, sedangkan udang tidak memiliki sistem imun adaptif, sehingga sulit memperbarui sistem proteksi tubuhnya. Tak sedikit juga terjadi Early Mortality Syndrome (EMS) atau kematian dini pada udang di awal fase budidaya yang disebabkan sistem imunitas tubuh yang tidak diperbarui.
Persoalan yang sering dihadapi petambak yaitu udang mudah sakit, bahkan hingga kematian dini dan ancaman lingkungan. Dua hal tersebut berkaitan erat dengan bakteri dan virus yang dapat menyerang udang.
Kurtz dan Franz melakukan observasi di tahun 2003, yang menghasilkan pernyataan bahwa sistem imunitas adaptif pada kelompok avertebrata bisa saja muncul bila dirangsang menggunakan metode imunostimulan, atau senyawa pembangkit sistem imun lainnya. Misalnya, mengelaborasi hemosit dengan senyawa imunostimulan seperti bakteri khusus, Lipopolisakarida, dan Glukan.
Salah satu cara untuk merangsang sistem imunitas udang adalah dengan melakukan sterilisasi air pada tambak udang.
Manfaat perawatan khusus sterilisasi air pada tambak udang, antara lain:
- Memusnahkan patogen penyakit yang terkandung di dalam air.
- Menciptakan ekosistem lingkungan yang steril bagi udang.
- Menekan angka risiko udang terpapar virus, bakteri, atau penyakit.
- Tambak terbebas dari organisme carrier dan hama lainnya seperti hewan berdarah merah.
- Solusi mengatasi kematian udang pada fase awal budidaya.
Cara Melakukan Sterilisasi Air Tambak Udang
Tahapan untuk melakukan sterilisasi air tambak udang menurut efishery, yakni melakukan prefiltrasi dan desinfeksi. Berikut ini alur sterilisasi berdasarkan 2 tahapan tersebut.
1. Prefiltrasi
- Pasang jaring berukuran kurang dari 200-300 mikron pada inlet atau saluran masuk untuk menangkal patogen, hama atau predator, dan gangguan padatan khusus yang dapat mengendap.
- Bersihkan secara rutin sistem filtrasi dengan cara membilasnya menggunakan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang mengendap.
2. Desinfeksi
- Gunakan desinfektan kimia khusus untuk menghilangkan kuman dan bakteri.
- Lakukan penyaringan selama 24 jam menggunakan natrium hipoklorit 60% sebanyak 20-30 ppm, 0,5-2,5 ppm KMnO4, dan TCCA sebanyak 10 ppm di dalam air tambak.
- Pastikan sistem aerasi sudah maksimal saat proses desinfeksi kimia.
- Gunakan natrium tiosulfat dengan dosis 3x sisa konsentrasi klorin untuk menghilangkan sisa klorin.
- Lakukan proses ini berulang sebanyak 2-7 kali selama 24 jam.
Selanjutnya kita akan membahas tentang hal-hal apa saja sih yang harus diperhatikan ketika sterilisasi dilakukan.
Tungguin yah!