Hai Sobat Kincir!
Tahukah kalian kalau Udang Vaname merupakan salah satu dari jenis udang yang sering dibudidayakan?
Hal ini karena udang Vaname dianggap memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan dan memiliki keunggulan biologis dibandingkan dengan beberapa jenis crustacea lainnya (Ravuru & Mude, 2014; Shahkar et al., 2014). Selain karena penyakit, penurunan produksi diduga terjadi karena terganggunya kualitas air dan lingkungan ekosistem. Budidaya udang sangat bergantung pada kualitas air dan faktor lingkungan ekosistem. Perubahan iklim memberikan dampak negatif terhadap kegiatan budidaya udang, Perubahan iklim yang tidak menentu akan mempengaruhi fluktuasi kualitas air di tambak (Ahmed & Diana, 2015). Sejak awal era industri, penyerapan CO2 oleh laut mengakibatkan meningkatnya pengasaman air laut dan suhu Cheung et al., (2016) Dalam hal ini perubahan iklim mampu memberikan efek perubahan pada suhu, pH air laut, dan salinitas. Suhu dan salinitas dianggap sebagai faktor signifikan dalam akuakultur (Ayaz et al., 2015; Pradhan et al., 2021).
Berbicara tentang iklim kondisi kemarau panjang (El Nino) yang melanda saat ini secara alamiah akan berdampak pada beberapa parameter lingkungan, seperti:
- suhu yang meningkat,
- kadar garam yang tinggi,
- kelimpahan phytoplankton yang begitu subur
Bila tidak di management secara baik tentu akan berpengaruh pada fluktuasi oksigen siang dan malam hari. Ketersediaan sarana pendukung budidaya juga harus mempertimbang- kan daya dukung musim sehingga dalam budidaya selain menyusun pro- gram teknis maka program strategis juga harus menjadi perhatian. Semua parameter yang terdampak akibat kemarau panjang misalnya tingginya salinitas tentu akan berakibat pada menurunnya daya larut oksigen.
Sehingga ratio kincir terhadap jumlah tebaran dapat diturunkan, dampak Perubahan Iklim Terhadap Lingkungan Budidaya misalnya dalam kondisi cuaca normal 1 unit kincir 1HP untuk 35 ribu benur, untuk mensiasati kondisi kemarau panjang kita hanya tebar 1 unit kincir untuk 25 ribu benur. Fluktuasi pH harian yang tinggi akibat maksimalnya fotosintesis dapat disiasati dengan menekan populasi phytoplankton dengan aplikasi probiotik sebagai upaya menciptakan keseimbangan antara phytoplankton dan bakteri. Fluktuasi pH yang tinggi akibat dominasi ledakan populasi phytoplankton dapat diredam, dan fluktuasi pH harian menjadi terkendali berada pada kisaran toleransi udang ( fluktuasi pH<0,5). Banyak langkah-langkah lain yang dapat dilakukan dalam upaya mengeliminir faktor stress pada udang akibat perubahan iklim yang terjadi tidak bisa dipungkiri berpengaruh terhadap kelangsungan budidaya.
Sumber:
Ahmed, N., & Diana, J. S. (2015). Threatening “White Gold”: Impacts of Climate Change on
Shrimp Farming in Coastal Bangladesh. Ocean and Coastal Management, 114, 42–52.
https://doi.org/10.1016/j.ocecoaman.2015.06.008
Ayaz, M., Sumara, K., Vadher, K. H., & Ishakani, A. H. (2015). Effect of Higher Salinities on
Growth and Survival of Pacific White Shrimp , Litopenaeus vannamei ( Boone , 1931 ).
9411, 40–43.
Cheung, W. W. L., Reygondeau, G., & Frölicher, T. L. (2016). Large Benefits to Marine
Fisheries of Meeting the 1.5°C Global Warming Target. Science, 354(6319), 1591–
Pradhan, D., Bengal, W., Dash, G., & Sciences, F. (2021). Impacts of Climate Change on
Shrimp Farming in India. International Journal of Researches in Biosciences,
Agricultur and Technology, 459-471
Ravuru, D. B., & Mude, J. N. (2014). Effect of Density on Growth and Production of
Litopenaeus vannamei of Brackish Water Culture System in Summer Season with
Artificial Diet in Prakasam District, India. American International Journal of Research
in Formal, Applied & Natural Sciences, 14(108), 10–13.
Shahkar, E., Yun, H., Park, G., Jang, I., Kim, S., Katya, K., & Bai, S. C. (2014). Evaluation
of Optimum Dietary Protein Level for Juvenile Whiteleg Shrimp (Litopenaeus
vannamei) protein requirements, whiteleg shrimp The Pacific whiteleg shrimp,
Litopenaeus vannamei (Boone, 1931), is the Most Important Cultivated Shrimp Species,
34(5), 552–558. https://doi.org/10.1163/1937240X-00002267
Sukri.Y. (2023). Dampak perubahan iklim terhadap lingkungan budidaya. Akuakultur Majalah Perikanan Budidaya. Edisi No 105/Tahun IX/Oktober 2023, 48.